:: Puisi PEREMPUAN oleh Ustadzah Halimah Alaydrus ::
Perempuan
Duhai..
Siapakah kau ini??
Jika jadi anak, ia adalah bidadari kecil ayah bunda
Permata yg siang malam dijaga keduanya..
Jika jd pasangan, ia adalah kesenangan terindah
Surga untuk pasangann'a di dunia..
Jika jd orangtua, waahh
Surga itu telah berpindah ditelapak kakinya
Ia bawa kemana2..
Nabi pun membilangnya sebagai tiang
Tatkala kehidupan adalah bangunan
Ya, engkaulah tiang itu
Engkaulah perempuan..
Perempuan adalah tiang negara, jika perempuan baik, baiklah negaranya. Jika perempuan rusak, hancurlah negaranya
Engkaulah tiang dalam bangunan rumah tanggamu
Engkaulah sandaran bagi dinding, pintu, atap & jendela
Nabi selalu benar memilih istilah kata
Karena dirumahmu, semua urusan kepadamu bertumpu
Maka, sebagai tiang kau harus kuat tak tergoyahkan
Sebagai sandaran kokohmu adalah karang dilautan
Tidak rentan diterjang angin &badai
Tapi aku tak sekuat itu.. Katamu
aku tak berdaya menghadapi kebrutalan dunia ini
Zaman semakin menggerusku, bebannya melumatku hingga luluh
Aku begitu lemah, aku tertindas, teraniaya.. Katamu pula.
Tunggu, wahai perempuan
Kau lupa,
ada Allah dalam hidupmu, yg siap menanggung segala keluh
ada Allah dalam harimu, sumber kekuatan yg penuh
ada Allah dalam hatimu, jika kau serahkan pada-Nya segala sesuatu, Ia akan menjaganya hingga utuh.
Maka, dlm tiap gerimis kesedihan
Hanyutkan dirimu dlm dzikir panjang malammu
Dlm tiap kerikil tajam dijalanan, benamkan wajahmu dlm sujud kepasrahan
Dlm tiap duka yg menyapa, hanyutkan airmatamu dlm sungai kasih-Nya
Dlm tiap nestapa, larutkan pahit airmatamu dlm manis cinta-Nya
Dan dlm tiap kelabu langitmu,
Panggillah nama-Nya
Allah.. Allah.. Allah..
Dan tunggulah, hingga Ia merubah mendungmu menjadi pelangi di gelap malam
--------/
Anda... YOU ARE AMAZING !!
Be Happy & Be Strong !!!
:: Berminat untuk order dan / atau sertai kami? Hubungi saya ::
Azlin
Call / Whatsapp / SMS / Telegram : 019-2682709
Email : azlin.mohdatan[@]gmail.com
COD Shaklee : Shah Alam . Putra Height . Denai Alam . Bukit Jelutong . HICOM
Comments